Nuh dalam berbagaipandangan,-Nuh (Ibrani : נוֹחַ, Nūḥ; Tiberias : נֹחַ; Arab : نوح) (kurang lebih 3993-3043 SM) yaitu Sebagia rasul yg diceritakan dalam Taurat, Alkitab, & Al-Qur'an. Nuh diangkat jadi nabi lebih kurang th 3650 SM. Diperkirakan dia tinggal di wilayah Selatan Irak trendi. Namanya disebutkan sebanyak 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku Alkitab Terjemahan Baru[5], & 43 kali dalam Al-Qur'an.

Menurut Al-Qur'an, dia mempunyai 4 anak pria adalah Kanʻān, Sem, Ham, & Yafet. Tapi Alkitab cuma mencatat, beliau mempunyai 3 anak laki laki Sem, Ham, & Yafet. Kitab Kejadian mencatat, kepada jamannya berlangsung air bah yg menutupi semua bumi; cuma dirinya sekeluarga (istrinya, ke-3 anaknya, & ke-3 menantunya) & binatang-binatang yg ada di dalam bahtera Nuh yg selamat dari air bah tersebut. Sesudah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
Suyuti menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, namun dari bahasa Syam yg artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berbicara disebut Nuh lantaran seringnya beliau menangis, nama aslinya yaitu Abdul Ghafar (Hamba dari Yg Maha Pengampun).

Sedangkan menurut kisah dari Taurat nama asli Nuh merupakan Nahm yg seterusnya jadi nama suatu kota, kuburan Nuh berada di desa al Waqsyah yg dibangun didaerah Nahm.[6]

Nuh mendapat gelar dari Allah bersama sebutan Nabi Allah & Abdussyakur yg artinya “hamba (Allah) yg tidak sedikit bersyukur”.[7]

Dalam agama Islam, Nuh ialah nabi ke-3 setelah Adam, & Idris. Dirinya merupakan keturunan kesembilan dari Adam. Ayahnya yaitu Lamik (Lamaka) Bin Metusyalih| Mutawasylah (Matu Salij) Bin Idris Bin Negara Yarid Bin Mahlail Bin Qainan Bin Anusyi Bin Syits Bin Adam. Antara Adam & Nuh ada rentang 10 generasi dlm masa kurang lebih 1642 thn.

Nuh hidup selagi 950 th. Dirinya memiliki istri bernama Wafilah,[8] sedangkan sekian banyak sumber menyampaikan istri Nuh ialah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil[9] & mempunyai empat orang putra, ialah Kanʻān, Yafith, Syam & Ham.

Nuh merupakan rasulallah yg perdana yg diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits & Idris yg diutus pada awal mulanya hanyalah bertaraf nabi saja, bukan  sebagai rasul dikarenakan mereka tak mempunyai umat atau kaum.

Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus buat kaum Bani Rasib. Dirinya lahir 126 th sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dirinya lahir 140 th sepeninggal Nabi Adam. Dirinya merupakan utusan yg mula-mula yg diutus buat umat manusia. Masyarakat yg diserunya dikenal dgn Banu Rasib.

Dari Ibnu Abi Hatim : Abu Umamah mendengar satu orang bicara terhadap Nabi “Wahai Utusan Tuhan, apakah Adam seorang nabi?” Nabi Muhammad menjawab “Ya”. Orang tersebut tanya lagi : “Berapa Lama antaraNya bersama Nuh?” sehingga Nabi Muhammad menjawab “sepuluh generasi”.

Ibnu Abbas menceritakan Bahwa Nabi Nuh diutus kepada kaumnya kala berusia 480 th. Periode kenabiannya merupakan 120 thn & berdakwah tatkala 5 abad. Ia mengarungi banjir disaat dia berusia 600 th, & seterusnya sesudah banjir dirinya hidup sewaktu 350 thn.

Ibnu Abi Hatim dari Urwah Bin Al Zubayr bahwa Wadd, Suwa, Yaghuth, Ya’uq & Nasr merupakan anak Nabi Adam. Wadd yakni yg tertua dari mereka & yg paling saleh di antara mereka.

Ibnu Abbas menceritakan bahwa waktu Nabi Isa menghidupkan Ham Bin Nuh, beliau tanya kepadanya mengapa rambutnya beruban, beliau menjawab ia wafat di disaat umur bujang dikarenakan ketakutannya kala banjir. Dia berbicara bahwa panjang kapal Nuh yaitu 1200 Kubit & lebarnya 600 Kubit & memiliki 3 lapisan.

Ibnu Thabari menceritakan sesudah kapal berlabuh di pegunungan Ararat, dirinya setelah itu membangun sebuah kota di daerah Ararat (Qarda) di satu buah areal yg termasuk juga Mesopotamia & menamakan kota tersebut Themanon (Kota delapan Puluh) dikarenakan kota tersebut dibangun oleh orang yg beriman yg berjumlah 80 orang. Kini ruangan tersebut dikenal bersama nama Suq Thamanin.

Ibnu Abbas selanjutnya menceritakan bahwa Nuh membangun kota Suq Thamanin & seluruhnya keturunan Qayin dibinasakan. Menurut Al-Harith dari Ibnu Sad dari Hisham Bin Muhammad dari ayahnya dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berbicara ”ketika Suq Thamanin jadi penuh bersama keturunan Nuh mereka berpindah ke Babylon & membangun kota tersebut”.

Abd al Ghafar menceritakan diwaktu kapal berlabuh di bukit Judi di hari Ashura.

Ibnu Ishaq mengemukakan bahwa Nuh mendoakan ke3 putranya.Nabi Nuh dan anak cucunya Nuh mendoakan keturunan Sam jadi nabi-nabi & rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith buat jadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham ia doakan biar jadi abdi dari keturunan Yafith & Sam.

Diwaktu Nuh menginjak umur lanjut, beliau mendoakan supaya keturunan Gomer & Kush jadi raja-raja, lantaran mereka berdua ini melayani kakeknya diwaktu usianya lanjut.

Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah & coklat, Sedangkan ham menurunkan bagsa Kulit hitam & sebahagian mungil berkulit putih.

Kanʻān bin Nuh

Dari keempat putra Nuh, cuma tiga orang yg selamat dari bencana banjir, sebab patuh pula mengikuti ajaran yg dibawa ayahnya. Adapun satu orang anaknya lagi yg tertua, yakni Kan'an, tewas tenggelam. Nuh merasa sedih dikarenakan anaknya tak ingin mengikuti ajarannya. Sedangkan menurut Hasan Al-Bashri berpendapat bahwa Kan’an ialah anak tiri, Nuh ialah anak dari isterinya yg durhaka.

Yafith Bin Nuh

Ibnu Thabari menyatakan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil Bin Al Darmasil Badan Intelijen Negara Bin Mehujael Bin Akhnukh Bin Qayin Bin Adam & darinya Yafith melahirkan 7 orang anak pria & 1 orang anak wanita, merupakan Gomer, Marihu, Wa’il, Hawwan, Tubal, Hawshil & Thiras. Anak wanita dari Yafith ialah Shabokah.

Sam Bin Nuh

Ibnu Thabari menyebut istri Sam bernama Shalib binti Batawil Bin Mehujael Bin Akhnukh Bin Qayin Bin Adam & darinya Sam melahirkan Arfaqsyad, Asshur, Lud, Elam, & Aram.

Ham Bin Nuh

Ibnu Thabari menyatakan istri Ham bernama Nahlab binti Marib Bin Al Darmasil Bin Mehujael Bin Akhnukh Bin Qayin Bin Adam & darinya Ham menurunkan 4 orang anak cowok, yakni Kush, Put, Kanaan & Qibthy atau Misraim.

Menurut Ibnu Ishaq tak ketahuan apakah Aram yakni satu ibu atau dari ibu yg tidak serupa dgn anak Sam yang lain. Sam berdiam di Mekkah & dari keturunannya merupakan Arpaksyad menurunkan nabi & rasul. Setelah Itu dari nya menurunkan bangsa Arab & bangsa Mesir kuno. Keturunan Yafith jadi raja buat wilayah non arab seperti Turki, Khazar & Persia yg raja terakhirnya merupakan Yazdajird Bin Shahriyar Bin Abrawiz yg tetap adalah keturunan Gomer Bin yafit bin Nuh.

Keturunan Sam berdiam di Majdal yg berada di pusat bumi yg daerah tersebut berada di Satidama (sebuah daerah bidang utara Irak atau dibagian Timur Anatolia), di antara Yaman & Syria. Tuhan memberikan mereka kitab & kenabian pula memberikan warna kulit yg coklat & putih.

Bangsa ʿĀd berkembang di sebuah lembah yg disebut Al-Shihr (Sektor Selatan Arabia menghadap lautan Hindia) & dibinasakan disuatu lembah yg disebut Lembah Mughith.

Setelah Itu Mahrah menetap di lembah Al-Shihr. Ubayl berkembang di wilayah Yasthrib, Amalek berkembang di Sana sebelum disebut Sana. Sekian Banyak dari keturunan Amalek setelah itu bertolak ke Yastrib & mengusir bangsa Ubayl, yg setelah itu Jubayl berkembang di wilayah Juhfah, namun banjir membinasakan mereka maka disebut wilayah tersebut Al-Juhfah (lokasi penyapuan).

Thamud berdiam di Hijr & di sekitarnya & dibinasakan di sana. Tasm & Judays berdiam di Yamamah & seterusnya dibinasakan, waktu Umaym memasuki wilayah Al Abar (Wabar, sebuah area di Yaman) & dibinasakan di sana. Di kira kira Yamamah & Al Shihr tak ada yg bepergian di sana sebab wilayahnya sudah dikuasai Jin. Daerah tersebut dikenal bersama Ubar sebab berasal dari nama Abar bin Umaym.

Keturunan Joktan bin Eber memasuki Yaman & selanjutnya menamainya Yaman yg berarti Selatan. Sekian Banyak kaum dari Kan'an memasuki Syria yg namanya ialah Al-Sha’m sehingga dari itu wilayah Syria dulu dikenal bersama nama Syam.

Diceritakan dari Damrah bin Rabiah dari Ibnu Ata dari Ayahnya bahwa Ham menurunkan keturunan yg berkulit hitam & punya rambut keriting. Rambut mereka slim. Yafith menurunkan keturunan yg berwajah datar & bermata mungil atau sipit, sedangkan Sam menurunkan keturunan yg berwajah rupawan & punya rambut indah.

Keturunan Ham

Kush bin Ham : Ibnu Thabari menyebut istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras & darinya menurunkan Habsyah, Hind & Sind.
Phut bin Ham : Ibnu Thabari menyatakan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put seterusnya berdiam dgn keturunan Kush adalah Hind & Sind di wilayah India.
Kan`an bin  Ham : Ibnu Thabari menyatakan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras & darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj & Zaghawah.
Mizraim bin Ham : Ibnu Thabari menyebut keturunan Mizraim ialah bangsa Koptik & Barbar.
Egyptus binti Ham : Anak Ham yg satu ini merupakan seseorang perempuan.

Keturunan Sam

Lud Badan Intelijen Negara Sam : Ibnu Ishaq menyatakan Lud kawin bersama anak wanita Yafith adalah Shakbah & melahirkan baginya Faris, Jurjan, & ras yg mendiami wilayah Persia. Selanjutnya dari Lud lahir juga Tasm & Imliq namun tak ketahuan apakah mereka stu ibu atau tak bersama Faris Badan Intelijen Negara Lud. Imliq berdiam di wilayah tanah suci.

Imliq seterusnya menurunkan bangsa Amalek yg selanjutnya tersebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria & Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yg dinamakan dgn bangsa Kanaanit. Dari Lud serta menurunkan Firaun Mesir, warga Bahrayn & ‘Uman yg selanjutnya dikenal bersama bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar & Banu Al-Azraq, Masyarakat Najd adalah Badil & Rahil, Warga Tayma merupakan keturunan dari Lud bin Sham.

Bani Umaym bin  Lud berdiam di Wabar sbg daerah gurun yg dikenal dgn gurun Alij & berkembang disana. Setelah Itu mereka berbuat ingkar disana & hasilnya Allah menghancurkan mereka. Satu-satunya suku mereka yg tersisa dari bencana tersebut yaitu suku Nasnas.

Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym & Jasim memanfaatkan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yg lain seperti Faris memakai dialek Farsi.

Keturunan Lud bin Sham & termasuk juga keturunan Madhay bin Yafith setelah itu berangkat menuju Gomer & Gomer selanjutnya menjaga mereka & membiarkan mereka berkembang di wilayahnya. Dari bangsa Madhay ini menurunkan bangsa Sarana yg salah satu rajanya ialah Cyrus Gede.

Salah satu bangsa Barbar merupakan keturunan dari Thamila bin Marib bin Faran bin Amr bin imliq bin Lud bin Sham. Bangsa yg mula-mula kali bicara bersama bahasa Arab ialah Imliq bin Lud sesudah kepindahannya dari Babylonia.

Aram bin Sam : Aram bin Shem menurunkan Uz, Mash, Gether & Hul. Seterusnya Uz menurunkan Gether, ʿĀd & Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud & Judays. Mereka ini bicara bersama bahasa Arab Mudari. Mereka ini dikenal bersama Arab Aribah atau Arab ori dikarenakan dari merekalah bahasa Arab berasal. Dari keturunan Aram & Lud ini melahirkan bangsa Arab pertamaatau bangsa Arab Aribah.

ʿĀd berdiam di gurun di sekitar jalan menuju Hadramaut di Yaman. Tsamud memahat pegunungan utk dijadikan lokasi tinggalnya yg berada antara Hijaz & Syria & sejauh Wadi Al-Qura. Judays mengikuti Tasm & berdiam di lingkungan Yamamah hingga Bahrayn. Nama Yamamah terhadap dikala itu ialah Jaww. Sedangkan Jasim berdiam di Uman. Mash menurunkan bangsa Nabatea yg silsilahnya yakni Nabit Badan Intelijen Negara Mash anak Aram.

Di Zaman kaum ʿĀd, mereka dikenal bersama ʿĀd dari Iram, disaat Kaum’Ad dihancurkan sehingga kaum Tsamud dinamakan Iram. Sesudah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yg tersisa dinamakan bersama Arman atau Aramean.

Arfaqsyad anak Sam : Arpkasyad menurunkan umat-umat pilihan & darinya biasanya nabi berasal. Dirinya memiliki anak yg bernama Qaynam yg tak diceritakan di dalam Taurat. Dirinya tak diceritakan di dalam taurat dikarenakan dirinya menyatakan dia yang merupakan dewa & menuntut ilmu sihir. Qaynamkemudian menurunkan anak yg bernama Shelah, & menurunkan Abir. Bagi Abir menurunkan 2 anak, yakni Peleg atau Qasim & Yoktan atau Qahthan yg menurunkan 2 anak, ialah Ya’rub & Yaqtan. Yoktan yaitu penguasa mula-mula atas negara Yaman.

Arpaksyad pula memiliki anak yg bernama Nimrod yg mendiami seputar wilayah Al-Hijr. Sham lahir disaat Nuh berusia 500 thn, selanjutnya Arpaksyad lahir diwaktu Sham berusia 102 th. Qaynam lahir dikala usia Arpaksyad 35 thn, Shelah lahir diwaktu Qaynam berusia 39 th, Eber lahir kala Shelah berusia 30 thn.

Yoktan anak Eber anak Shaleh anak Arfaqsyad darinya menurunkan bangsa Hind & Sind terkemudian. Silsilahnya kembali pada anak Yoktan. Dari Yoktan melahirkan Ya’rub menurunkan Yashjub menurunkan Saba’. Saba’ menurunkan Himyar, Kahlan, ‘Amr, Al-Ash’ar, Anmar, Murr, ‘Amilah. Amr anak Saba menurunkan ‘Adi. ‘Adi menurunkan Lakhm & Judham.

Ghalem anak Sam : Dikisahkan bahwa keturunan dari Ghalem ini yakni bangsa Persia.
Asshur anak Sam : Sedangkan dari Asshur keturunannya ialah jadi bangsa Assyria.

Keturunan Yafith

Meshech anak Yafith : Darinya menurunkan Ashban. Menurut Blachere Ashban yaitu koloni dari Ishafan yg menetap di Syria, Mesir, Afrika Utara, & Spanyol.
Yavan anak Yafith : Darinya menurunkan Slavia & Burjan atau Bulgar. Bangsa Byzantium yaitu keturunan dari Lanta anak Javan.
Magogh anak Yafith : Dari Magogh inilah bangsa Ya’juj & Ma’juj yg sudah diramalkan mendatang terhadap akhir era.
Khatubal anak Yafith
Ma'za anak Yafith
Tyrash anak Yafith

Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh sudah mendarat di Bukit Judi & banyak sekali perbedaan opini berkaitan Bukit Judi tersebut, baik dari para ulama ataupun temuan arkeolog. Ada pendapat[siapa?] yg menunjukkan satu buah gunung di wilayah Kurdi atau tepatnya di sektor selatan Armenia, ada pernyataan lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di wilayah Turkistan Iklim Butan, Timur laut pulau yg oleh beberapa orang Arab dinamakan juga sebagai Jazirah Ibnu Umar (Tafsir Al-Mishbah).

Di dalam Alkitab menyebutnya terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke & tim mengemukakan bahwa bahtera Nuh diduga sudah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak searah seperti yg dijelaskan dalam kitab Kejadian; Bahtera ini sudah melaksanakan perjalanan dari timur mengarah ke Mesopotamia. Cornuke & tim berpikir bahwa Gunung Ararat yaitu mungkin gede sbg satu buah pengalihan saja. "Alkitab memberikan anjuran di sini namun ini bukanlah mengarah ke Turki, namun mengarah cepat ke Iran."[10]

Berdasarkan photo Nabi Nuh dan Bahteranya yg dihasilkan dari gunung Ararat, menunjukkan suatu perahu yg amat sangat agung diperkirakan mempunyai luas 7.546 kaki bersama panjang 500 kaki, lebar 83 kaki & tinggi 50 kaki & terdapat tiga tingkat di atasnya.

Tingkat ke-1 diletakkan binatang-binatang liar & yg telah dijinakkan
Tingkat ke-2 ditempatkan manusia
Tingkat ke-3 burung-burung

Posting Komentar

 
Top